Mengenal 4 Tahapan Kognitif Pada Anak
Perkembangan kognitif adalah perkembangan yang mengacu pada kemampuan yang dimiliki seorang anak untuk memahami sesuatu. Kognitif sendiri berarti kemampuan untuk mengerti. Kemampuan mengerti anak-anak tentunya berbeda dengan orang dewasa. Hal tersebut dikemukakan oleh tokoh psikologi yaitu Jean Piaget.
Menurutnya anak-anak memiliki cara berfikir yang berbeda dengan orang dewasa. Hal tersebut kemudian dibagi menjadi empat tahapan. Tahapan-tahapan perkembangan kognitif anak usia dini, yaitu tahap sensorimotor, tahap praoperasional, tahap operasional konkret, dan tahap yang terakhir adalah tahap operasional formal.
Tahap Sensorimotor
Tahap ini dimulai pada usia (0-24 Bulan) ketika bayi baru mulai lahir. Setiap bayi yang lahir memiliki refleks bawaan dan dorongan yang digunakan untuk mengeksplorasi dunianya. Pada tahapan ini, anak belum bisa mempertimbangan kebutuhan, kentingan, bahkan keinginannya.
Kemampuannya hanya terbatas pada gerak refleks yang kemudian berkembang menjadi kebiasaan si anak. Namun ketika menginak usia 18 bulan, anak sudah mampu mencipatakan simbol serta fungsi dari beberapa benda, serta mampu mengenali orang asing dan orang tak asing baginya. Hal tersebut tentu dimulai dari kebiasaan si bayi yang ia dapatkan sejak lahir.
Tahap Praoperasional
Pada tahapan ini, si anak sudah mulai dapat menerima rangsangan, walaupun penerimaan tersebut sangatlah terbatas. Selain hal tersebut, si anak juga sudah mampu masuk kedalam lingkungan sosial, meskipun egosentrisnya masih kuat dalam tubuhnya yag hanya bisa memikirkan kebutuan sendiri tanpa memikirkan orang lain.
Pada usia (2-7 Tahun) ini, anak juga sudah mampu mengklasifikasikan suat benda berdasarkan warnanya. Walaupun bentuk atau gambarnya berbeda, namun mereka tetap bisa mengumpulkan sesuai dengan warna yang ditentukan.
Tahap Operasional Konkret
Pada tahapan usia (7-11 Tahun) ini, anak-anak sudah mampu dalam melakukan pengurutan dan mengklasifikasikan objek dan situasi tertentu. Kemampuan berfikir dan mengingat pada usia ini juga sangat berkembang pesat. Oleh karena itu, tidak jarang dari anak-anak gampang dalam menangkap suatu hal baru dikehidupannya. Misalnya ketika diajak untuk menghafal sebuah lagu, nama-nama hewan, buah, tumbuhan, dan lain sebagainya.
Selain gampang untuk menghafal, anak-anak juga sudah mampu dalam belajar menghitung dan membaca. Hal tersebut dikarenakan pada tahap ini, anak sudah mampu memahami konsep sebab akibat secara rasional dan sistematis.
Oleh sebab itu, sifat kecilnya yaitu egosentris yang memandang sesuatu sesuai dengan pemikirannya sendiri, akan memudar sedikit demi sedikit. Anak-anak sudah mulai memahami suatu masalah dan kejadian menurut sudut pandang orang lain.
Tahap Operasional Formal
Pada tahapan ini, dimulai pada usi 11 tahun. Anak-ana sudah mulai memahami suatu konsep yang lebih luas. Mereka mampu menalar suatu kejadian dan berfikir memahami konsep yang bersifat abstrak. Konsep-konsep yang absrak tersebut seperti cinta dan nilai.
Selain itu, mereka juga mampu menarik kesimpulan dari suatu informasi yang mereka dapatkan. Mereka juga mampu menilai suatu kejadian dengan berbagai sudut pandang. Tidak hanya hitam dan putih saja.
Tahapan ini tentu sangat butuh pengawasan dari orang tua, untuk mengontrol emosi dan pemikiran mereka. Karena pada tahap ini termasuk tahap peralihan dari remaja menuju ke tahap dewasa.
Dengan mengetahui berbagai tahapan kognitif pada anak, kita sebagai orang tua dapat lebih perhatian dan mengasi dengan baik tahapan-tahapannya. Karena perann kita adalah membimbing dan mengarahkan anak supaya tetap dijalur yang baik.
Berbagai tahapan di atas, tentu perlu adanya dukungan dari orang tua. Seperti pada tahap awal pada usia 0-24 bulan, anak-anak perlu rangsangan dari orang tua selain dari lingkungan. Hal tersebut seperti, diajak bicara, didongengin, dibacakan surat-surat pendek dan lain sebagainya.
0 Komentar